https://soundcloud.com/glassnotemusic/sweet-disposition
Cerita ini bukanlah sebuah kisah cinta. Ini adalah kisah seorang pria yang membuat wanita yang dicintainya bahagia. Ini bukanlah sebuah dongeng yang diakhir ceritanya berakhir dengan bahagia. Ini juga bukan cerita tragedi yang berakhir sedih di akhir cerita. Sekali lagi ini kisah seorang pria yang membuat wanita yang dicintainya bahagia.
Gue Nugi, 23 tahun. Ga ada yang spesial dari gue. Tinggi gue rata-rata tinggi orang Indonesia. Berat gue rata-rata berat orang indonesia. Wajah ga bisa dibilang ganteng, dibilang jelek ga jelek-jelek banget. Gue kerja di sebuah pabrik otomotif di Bekasi, juga sebagai karyawan biasa. Gue juga berasal dari keluarga yang biasa-biasa aja. Ayah gue karyawan, Ibu gue ibu rumah tangga. Gue anak pertama dari tiga bersaudara. Adik-adik gue semuanya cowok dan sekarang masih SMA. Selain bekerja gue juga ambil studi di salah satu perguruan tinggi swasta di Bekasi. Gue ambil jurusan Sastra Indonesia.
Hari ini gue ada janji ketemuan ama Ina. Ina itu bisa dibilang gebetan gue. Udah hampir lima bulan kita jalan bareng. Ina itu cantik, mungil, imut, lucu dan dia itu enak kalo diajak ngobrol. Dia ga perfect, tapi dia bisa bikin orang disekitarnya jadi gembira. Gue dan Ina berkenalan ketika reuni SMA akhir tahun lalu. Cukup aneh, aku tidak pernah menyadari ada cewek seperti Ina ketika aku SMA. Ya iyalah,,aku dulu sekolahnya di SMK., mana bisa aku ketemu. Dan reuni itu adalah reunian temen gue. Singkat kata, kami berkenalan dan gue pikir gue jatuh cinta pada pandangan pertama. Aku suka Ina. Aku suka cara ngomongnya, senyumnya, candaanya. Dan gue baru menyadari bahwa dia selama ini, bekerja di area yang sama. Bedanya dia di rumah sakit dan gue di pabrik. Dan waktu itu kita masih sama-sama single, kebetulan bukan.
Akhirnya gue sampai di tempat biasa kita makan. Di sebuah resto tradisional, di Bekasi. Aku masuk ke dalam dan menunggu Ina. Sebenarnya, akhir-akhir ini Ina berubah. Dia lebih banyak diam. gue berpikir dia banyak pekerjaan kantor yang harus diselesaikan. Hubungan kami berubah, kita sering bertengkar karena hal hal sepele. Selang waktu kemudian, Ina datang. Seperti biasa dia kelihatan cantik dengan busana muslimnya yang anggun. Senyumnya yang menawan bisa menyihir siapapun saat itu.
"Hai Nug, maaf yah telat..hmm udah lama ya?" Ina menyapa.
"Oh gpp kok..baru aja nyampe ini" jawabku
Lalu aku memesan makanan pada pelayan. Seperti biasa nasi bakar. Kami suka makan nasi bakar di sini.
Ina : "Nug, kamu tahu Reza dan Riri gak? kita akan kayak gitu nggak?"
Nugi : "Iya..Reza yang mukulin Riri kalo bertengkar itu..Aku jamin enggak"
Ina : "Tapi kita sekarang sering bertengkar..aku takut"
Nugi : "Aku gak akan kayak Reza!!"
Ina : "Aku yang Reza kamu Riri, kayaknya kita ga bisa nerusin ini Nug"
Nugi : "Apa?? tapi aku suka kamu,,aku bahagia, aku senang di sampingmu..kamu bahagia kan?"
Ina : "Aku bahagia tapi kita ga kemana-mana..hmm oke kita makan dulu kayaknya enak banget nasinya...aku selalu suka makan di sini.."
Nugi : "Aku pergi!!!"
Ina : "Nug, tunggu!! kita masih bisa jadi sahabat kan?"
Aku gak menggubris Ina lagi. Aku keluar dan langsung cabut dari tempat itu. Aku mau pergi ke pantai. Aku ingin tenggelam di sana.
Pantai adalah salah satu tempat tujuanku jika aku merasa sedih, kacau, stress, galau. Aku suka pantai yang tenang, yang sepi, yang sangat cocok untuk merenung. Menenggelamkan semua rasa sedihku. Hari ini aku benar-benar hancur, remuk ntah apalagi namanya. Aku tidak bisa melukiskan rasa sakit lagi.
"Hai..ternyata disinii!!"
Suara seorang permpuan tiba-tiba memecah lamunanku. Aku menoleh ke samping kiri. Tiba-tiba udah ada Shinta di situ. Shinta adalah sahabatku sejak aku masih SD. Dia adalah anak perempuan yang tomboi. Dengan potongan rambut pendek, yang semakin memperkuat kesan tomboinya.